Sejak berdirinya Keraton
Yogyakarta raja-raja yang berkuasa memakai gelar, salah satunya, Kanjeng
Sultan, merupakan kata majemuk yang terbentuk dari dua morfem bebas yaitu
kanjeng ‘tuanku’, yang mulia atau panggilan kepada ‘bangsawan’ dan Sultan, yang
berasal dari bahasa Arab Silthonun yang memerintah (raja/sultan).
Sejak berdirinya Keraton
Yogyakarta raja-raja yang berkuasa memakai gelar, salah satunya Ingkang Sinuhun
merupakan kata majemuk yang terbentuk dari morfem bebas ingkang ‘yang’ dan kata
sinuhun, yang terbentuk dari morfem suhun yang berarti junjungan ditaruh di
atas kepala dan morfem in. Gabungan tersebut menjadi kata majemuk ingkang
sinuhun yang dilingkungan Keraton berarti yang dijunjung tinggi (di atas
kepala) yaitu Sultan /raja.
Sejak berdirinya Keraton
Yogyakarta raja-raja yang berkuasa memakai gelar, salah satunya Sampeyan Dalem
merupakan kata majemuk yang terbentuk dari dua morfem bebas, yaitu sampeyan
‘engkau tuan’. atau sampeyan ‘kaki’ dan dalem ‘rumah’. Gabungan dua morfem
tersebut menjadi kata majemuk yang berarti panggilan untuk raja atau paduka
yang mulia.