Upacara Becekan dilakukan oleh warga Kelurahan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Upacara becekan atau biasa disebut juga upacara Nyuwun Udan bertujuan meminta turun hujan kepada Yang Maha Kuasa, sehingga bisa memberikan kesuburan dan keselamatan seluruh warga.
Motif batik Prabu Anom bentuk bangun ceploknya berupa segi
delapan bergelombang yang berasal dari elips batik sebagai garis batasnya. Sisi
bidang ceplok Prabu Anom adalah gurdha, bervariasi lereng, nitik dan semen.
Motif batik Prabu Anom mempunyai makna melindungi dan memelihara budaya luhur
di negaranya
Jumbuhing Kawula Gusti merupakan
ajaran filsafat kenegaraan dari Sultan Agung Anyakrokusumo. Jumbuhing Kawula
Gusti menjelaskan hak dan kewajiban raja serta rakyat, sekaligus mengatur
keharmonisan hubungan raja sebagai pemerintah dan rakyat sebagai yang
diperintah.
Keraton Kasultanan Jogjakarta diperintah oleh seorang raja
bernama Sultan. Kata sultan berasal dari kata sultonum yang berarti orang yang
memerintah atau memimpin. Keraton Yogyakarta menjalankan sistem pemerintahannya
berdasarkan pemahaman kekuasaan besar kekuasaan dewa, pemelihara hukum dan
penguasa dunia, meluap budi luhur mulianya dan bersikap adil terhadap sesam.
Dalam kepercayaan Kraton Kasultanan Jogjakarta, daun merupakan lambang kesuburan. Daun yang terdapat pada sengkalan di Kraton Kasultanan melambangkan kesuburan bagi wilayah Jogjakarta, yang dapat memakmurkan kehidupan rakyatnya.
Ambeg
Adil Paramarto adalah sebuah ajaran dalam konsep kekuasaan Jawa yang
berisi penjelasan untuk seorang raja dalam mengimbangi kekuasaan yang
absolut. Salah satunya adalah bersifat adil dan dermawan.
Motif batik celah kedaton menggambarkan peristiwa peralihan negeri Mataram pada masa penjajahan Belanda. Motif ini disimbolkan berupa kupu-kupu atau burung yang sedang bercanda memiliki makna antara Kerajaan Mataram tidak saling bermusuhan tetapi menjalankan strategi guna penyelamatan separo negeri mataram dari kekuasaan Belanda.
Sejak berdirinya Keraton
Yogyakarta raja-raja yang berkuasa memakai gelar, salah satunya Sampeyan Dalem
merupakan kata majemuk yang terbentuk dari dua morfem bebas, yaitu sampeyan
‘engkau tuan’. atau sampeyan ‘kaki’ dan dalem ‘rumah’. Gabungan dua morfem tersebut
menjadi kata majemuk yang berarti panggilan untuk raja atau paduka yang mulia.
Cakepan adalah istilah kalimat yang digunakan penyanyi atau
sinden dalam membawakan sebuah lagu atau gendhing yang umumnya berupa tembang,
atau boleh ciptaan baru yang bentuknya bukan dari tembang. Misalnya, di dalam
sebuah gendhing kreasi baru atau gendhing yang sudah ada yang diciptakan dengan
cakepan baru.
Patuh adalah sebutan bagi orang yang memiliki tanah lungguh
dan memiliki tanggung jawab yang besar atas tanah lungguhnya. Meskipun dalam
peraturan telah diberikan pembatasan
kekuasaan, akan tetapi dalam beberapa hal patuh memiliki otoritas antara lain patuh memiliki kekuatan soal
penentuan pajak dan pengangkatan seorang bekel.
Bangsal abrit atau bangsal merah terletak di sebelah barat
gedong kuning dan menghadap ke selatan. Pada bagian dalam Bangsal Abrit
terdapat sebuah ruang khusus yang digunakan untuk upacara setahun sekali,
yaitu, upacara siraman pusaka Kanjeng Kiai Ageng Pleret yang dilakukan sendiri
oleh Sri Sultan.