Malioboro Jogja

By poetry - 22.07

Malioboro, jalan yang berada persis di garis imajiner ini menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu, Monumen Jogja Kembali dan puncak Gunung Merapi, menjadi kawasan legendaris yang menyimpan sejuta kenangan. Kawasan ini juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai komunitas, dari komunitas pedagang, budayawan, seniman yang pada akhirnya dimonopoli aktivitas perdagangan yang semakin lama semakin dominan di Malioboro.

Jalan Malioboro dibangun sejak Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono I, dilengkapi sarana perdagangan berupa pasar tradisional sejak tahun 1758, dan berkembang 248 tahun. Malioboro diambil dari bahasa sansekerta yang berarti karangan bunga. Dikarenakan tempo dulu ketika Keraton menggelar perhelatan, maka jalan yang persis membujur ke arah pintu gerbang Keraton Ngayogyakarta selalu dipenuhi karangan bunga, maka jalan tersebut diberi nama Malioboro (karangan bunga).

Malioboro menjadi saksi bisu beragam peristiwa penting yang mewarnai perjalanan panjang bangsa Indonesia. Terdapat prasasti yang berdiri sebagai simbolik hengkangnya tentara kerajaan Belanda dari Bumi Pertiwi. Di kanan kiri Jalan Malioboro terdapat bangunan bersejarah, antara lain Benteng Vredeburg dan Gedung Agung. Dulu pernah menjadi tempat basecamp komunitas seniman dan budayawan besar. Sebagai ikon Kota Jogjakarta, Malioboro memang eksotik dan terus menjadi pusat perhatian baik local maupun international.

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments